First day
Hari Senin adalah hari yang paling di benci semua orang, tapi tidak bagi seorang perempuan berambut panjang ini, hari ini adalah hari pertamanya menjadi anak SMA FIVA, SMA FIVA adalah SMA terfavorit di jakarta. Hanya anak-anak dari kalangan atas lah yang dapat masuk ke dalam sekolah tersebut, seperti anak pejabat, anak dokter ternama, anak artis. Dan Aninditha termasuk salah satu anak yang beruntung, ia dapat masuk ke SMA tersebut karena ayahnya adalah seorang pejabat yang sedang naik daun. Ibunya adalah seorang dokter kandungan yang sering masuk ke dalam televisi.
Ia melihat pantulan dirinya di cermin yang cukup besar itu, rambutnya yang panjang di ikat ke atas karena takut menggangu pandangannya nanti, ia mengenakan seragam kebanggaan SMA FIVA, rok pendek kotak-kotak berwarna merah hitam, dengan kemeja lengan panjang berwarna putih. Perempuan berambut panjang ini segera turun ke bawah, menuju ke ruang makan, tercium wangi roti panggang dengan selai strawberry.
“Ditaaaaaaaa..... cepetan dong, nanti kamu telat gimanaa???” teriak mamanya dari bawah. Mamanya sedang sibuk menelepon klien nya sambil mengoleskan selai ke roti tawar, ia tidak melihat anaknya telah berada di sampingnya.
“iya ma, dita berangkat dulu ya.” Ucap dita pelan sambil mengambil sehelai roti tawar dan mengambil tas nya, ia berjalan menuju mobilnya. Ia menaiki mobil jazz keluaran terbaru, hadiah dari ayah nya untuk keberhasilannya masuk ke SMA FIVA. Ia masuk ke SMA FIVA tidak seperti anak-anak pejabat lainnya, ia masuk ke SMA FIVA dengan menggunakan kepintarannya. Ia berpendapat, masuk dengan menyogok itu tidak murni.
Di dalam mobil ia langsung membuka lagu favorite nya, katy perry – the one that got away “ and in another life I would be your girl, we keep all our promises, be us againts the world.. ” tiba” hp nya berbunyi, tanda ada panggilan masuk.
“Jessica calling”
Ia langsung mengangkatnya, “hei, ada apa jes?” di ujung sana, cewek yang bernama jessica itupun langsung berbicara “lo udh sampe di mana? Lama banget! Acara penerimaan murid baru udah mau dimulai nih bentar lagi! Gue udh ambilin tempat duduk buat lo, jadi kalo udah nyampe di sekolah, langsung ke hall! GPL!” telfon pun dimatikan dari seberang sana. Dita membatin, gila ya tuh anak dari dulu gak pernah berubah, matiin telefon semau dia, ngomong gak pake titik lagi! Dita pun segera menuntun mobilnya agar lebih cepat menuju ke tujuannya. Ia tidak ingin dicap sebagai anak baru yang tidak tahu aturan. Dita pun membatin untuk kedua kalinya semoga hari ini hari yang baik buat gue.
No comments:
Post a Comment